RSS

Daily Archives: January 25, 2013

Minum Empat Cangkir Teh Sehari Bisa Kurangi Risiko Stroke

Jakarta – Stroke merupakan momok bagi siapapun. Bagaimana tidak, sebagian tubuh bisa lumpuh, kemampuan bicara menjadi terganggu, dan dapat menyebabkan kematian. Kitapun berusaha mencegahnya dengan berbagai obat-obatan. Padahal, ada cara yang lebih alami dan mudah, yakni meminum teh.

Stroke merupakan pembunuh nomor dua di dunia. Di Indonesia, kondisi ini menjadi penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner serta influenza dan pneumonia. Menurut situs World Health Rankings yang mengutip data WHO pada April 2011, stroke menyumbang 9,7% dari total kematian di Indonesia.

Stroke di antaranya bisa disebabkan oleh usia, tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok. Namun kita bisa mencegahnya dengan gaya hidup sehat dan meminum teh empat cangkir sehari.

Peneliti dari Karolinska Institute di Swedia melakukan penelitian jangka panjang terhadap 74.961 orang dewasa. Pada 1997, mereka masih dalam kondisi sehat. Sepuluh tahun kemudian, sekitar 4.000 relawan mengalami stroke, kebanyakan ischaemic.

Ischaemic stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang, sehingga terjadi disfungsi jaringan otak di daerah tersebut. Selain itu adapula hemorrhagic stroke atau pecahnya pembuluh darah di otak sehingga terjadi pendarahan.

Peneliti memantau kebiasaan meminum teh para partisipan. Setelah mengetahui faktor risiko lain seperti kebiasaan merokok atau tekanan darah tinggi, ditemukan bahwa empat cangkir teh sehari atau lebih membuat risiko stroke turun 21% dibanding orang yang tak pernah meminum teh. Hal ini berlaku pada pria maupun wanita.

“Teh dianggap memiliki efek menguntungkan terhadap risiko kardiovaskular karena kandungan flavonoidnya. (Namun) konsumsi sebanyak satu sampai tiga cangkir per hari tak berkaitan dengan risiko stroke,” ujar peneliti, seperti diberitakan Daily Mail (09/01/13).

 
Leave a comment

Posted by on January 25, 2013 in Kesehatan

 

Bagaimana Memotivasi Diri Anda dan Orang Lain

Sebelum membahas tentang Memotivasi Diri, apakah anda pernah dengar cerita perbedaan wortel dan tongkat?

Kalau belum, ijinkan saya bercerita singkat saja. Bayangkan anda baru saja memenangkan perlombaan lari. Saat di atas podium, sebagai hadiahnya anda diminta memilih antara wortel dan tongkat, kira-kira mana yang anda pilih?

Sebelum anda klik “baca selanjutnya”, tetapkan dulu pilihan anda.

Menurut cerita tersebut, bagi anda yang memilih wortel, menggambarkan kalau motivasi anda muncul karena didorong mendapatkan kesenangan. Kesenangan bisa berarti anda mendapat uang, reward, bonus, komisi, atau yang intinya mendatangkan kenyamanan.

Sedang bagi anda yang memilih tongkat menunjukkan kalau motivasi dalam diri anda cenderung muncul karena didorong oleh ketakutan. Artinya, anda akan jadi lebih bersemangat kalau anda sedang misalnya dibayang-bayangi ketakutan seperti takut jatuh miskin, takut digigit anjing sehingga anda bisa melompati pagar yang tinggi, dan berbagai ketakutan lainnya. Intinya anda lebih termotivasi untuk menghindari hal yang tak anda inginkan menimpa diri anda.

Bagaimana memotivasi diri sendiri dan orang lain?

Anda harus mengenali jenis sumber pendorong motivasi dalam diri anda. Ini penting sebab dengan mengenali apa yang menjadi penyulut motivasi anda, anda tahu bagaimana cara membangkitkan motivasi dalam diri anda.

Contoh misalkan anda lebih termotivasi mendapatkan kesenangan, maka anda bisa pasang gambar rumah mewah impian anda di tembok dekat tempat tidur misalnya. Sedangkan bagi anda yang lebih termotivasi karena ketakutan, mungkin anda bisa pasang gambar rumah reyot yang tak ingin anda tempati. Setiap kali anda melihat gambar tersebut, percayalah anda akan bersemangat melakukan apa yang harusnya anda lakukan. Rasa malas akan sirna dari diri anda.

Lantas bagaimana jika ingin memotivasi orang lain?

Prinsipnya sebetulnya sama. Pertama, kenali sumber motivasi orang tersebut. Dan kemudian berikan motivasi sesuai jenis motivasi yang membangkitkan semangatnya. Andaikan teman yang ingin anda beri motivasi merupakan tipe orang yang mengejar kesenangan, maka motivasilah misalnya dengan kisah-kisah sukses.

Begitu pula sebaliknya jika rekan anda merupakan tipe orang yang lebih termotivasi oleh ketakutan, anda bisa sampaikan motivasi yang sesuai. Dengan begitu niscaya mereka akan lebih termotivasi dengan apa yang anda sampaikan. Hasilnya pun akan membuat mereka menjadi lebih bersemangat.

Namun yang jelas, apapun pendekatan motivasi yang anda lakukan, tak ada yang benar maupun salah. Cara tersebut hanya agar kita mampu berkomunikasi secara lebih baik dengan diri maupun orang-orang di sekeliling kita.

Bagaimana? Sudah tahu kan bagaimana cara memotivasi diri dan orang lain?

Kalau anda masih merasa kurang bersemangat silakan kunjungi blog motivasi seperti Blog Motivasi Arief, Blog Motivasi Yanuar, Blog Motivasi Sukses, Blog Motivasi Mental, Blog Motivasi Bisnis dan Informasi Bisnis Online, Blog Sarana Motivasi Bisnis, Blog bisnis internet dan motivasi untuk sukses, Blog Inspirasi Motivasi, Blog Motivasi Rizal, Motivational Blog, Motivasi Bisnis Online, Blog Motivasi & Bisnis, Cerita Motivasi, dan blog-blog motivasi lainya.  Di sana anda akan temukan artikel-artikel yang akan membangkitkan semangat hidup anda.

Keep positive ACTION! Mulai memotivasi diri anda dari sekarang!

 
Leave a comment

Posted by on January 25, 2013 in Tips & Trik

 

Hati-hati Mengatakan Kata-Kata Ini pada Konsumen Anda

menangani keluhan konsumenBerhubungan dengan konsumen, terkadang tidak mudah. Anda perlu berhati-hati agar kata-kata yang anda ucapkan tidak menyinggung atau bahkan melukai hati konsumen. Di bawah ini adalah daftar kata-kata yang sebaiknya tidak anda katakan pada konsumen anda.

Apa sajakah itu? Berikut ini kata-kata yang sebaiknya anda hindari pada konsumen.

  • “Apa masalah anda?”
    Kata-kata seperti ini mungkin lazim anda dengar ketika hendak komplain suatu hal. Padahal kalimat tersebut terkesan kurang sopan.
    Kalimat yang lebih tepat dipakai adalah “Ada yang bisa saya bantu?”. Dan biarkan konsumen menjelaskan persoalan yang sedang dihadapinya.
  • “Saya tidak tahu”
    Kata “saya/kami tidak tahu” mengesankan ketidakpedulian anda dalam melayani konsumen. Jika anda memang tidak memahami persoalan konsumen, sebaiknya anda ganti jawaban tersebut misalnya dengan “saya coba tanyakan dulu pada atasan saya”.
  • “Saya tidak bisa melakukan hal itu”
    Misalkan ada konsumen anda yang meminta anda melakukan sesuatu yang melampaui kewenangan anda, anda sebaiknya tidak mengatakan “saya tidak bisa melakukan itu” Sebab kalimat tersebut bernada negatif.
    Jawaban yang lebih tepat bisa diganti misalnya dengan “Apa yang bisa saya lakukan adalah…”.
  • “Itu bukan tugas saya”
    Hal ini mungkin salah satu kalimat yang paling sering anda dengar. Ketika anda komplain pada orang yang bukan menangani kasus yang anda hadapi, anda akan mendapati jawaban tersebut.
    Kalimat yang lebih baik untuk dilontarkan jika mendapati situasi tersebut misalnya “Saya sangat senang untuk mengantar anda menemui orang di bagian yang menangani permasalahan ini.”
  • Menyebutkan Harga yang tidak pas
    Misal anda ditanya seorang customer, dan ditanya berapa biayanya, lalu anda menjawab misal antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta. Ini merupakan jawaban yang tidak tepat. Selain karena adanya faktor ketidakjelasan, meski anda sebutkan range harga, tapi yang konsumen akan ingat adalah harga yang lebih rendah. Jadi jika nantinya misalnya biaya yang dikenakan konsumen adalah harga yang tertinggi, konsumen bisa mengungkit-ungkitnya dan mungkin saja kecewa.
    Bagaimana sebaiknya? Sebaiknya sebutkan harga yang tepat. Tidak menggunakan kisaran. Misal biayanya Rp 700ribu, sebutkan 700 ribu, Jangan sebutkan kisaran harga antara Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu.
  • Kata “Kami minta maaf, tapi…”
    Saat anda meminta maaf karena konsumen komplain dengan pelayanan anda, jangan pernah ikuti dengan kata “tapi”. Sebab kata “tapi” menandakan bahwa anda tak tulus untuk meminta maaf. Ada alasan yang masih anda berikan untuk membela diri. Sebaiknya bagaimana?
    Ganti kata “tapi” tersebut dengan kata “dan”. Kata “dan” lebih bersifat netral daripada kata “tapi” yang mengandung pertentangan. Katakan “Kami minta maaf dan ini solusi yang kami tawarkan”. Kalimat tadi lebih baik daripada “Kami minta maaf, tapi kami punya solusinya.”
  • Kata “Anda harus…”
    Misalnya muncul ucapan “Anda harus datang ke bagian X untuk menyelesaikan persoalan tersebut.” Kata “harus” berkesan memaksa. Sebab itu sebaiknya anda hindari ketika berhubungan dengan konsumen.
    Sebaiknya, anda ganti dengan bentuk kalimat penawaran. Misal, “Maukah anda ke bagian X yang menangani persoalan tersebut?” atau “Saya akan antar anda ke bagian X untuk membantu anda.”

Menggunakan kata-kata yang tepat sangat penting untuk menjaga kepuasan konsumen. Menggunakan kata-kata seperti di atas juga bukan hanya dibutuhkan oleh bagian customer service, namun sebaiknya dipelajari oleh seluruh anggota suatu perusahaan. Sebab hakikatnya persoalan menangani konsumen dengan baik adalah tugas bersama seluruh komponen dalam suatu usaha.

Ada komentar atau kata-kata lain yang ingin anda sampaikan? Mari sharing-kan lewat kotak komentar.

Sumber : http://www.jokosusilo.com

 
Leave a comment

Posted by on January 25, 2013 in Tips & Trik